Senin, 17 Oktober 2011

Proses Perencanaan

Pertemuan 3 & 4

PROSES PERENCANAAN
Arti :

  • Mendefinisikan tujuan organisasi
  • Membangun strategi keseluruhan untuk mencapai tujuan - tujuan 
  • Mengembangkan hirarki perencanaan yang komperehensif untuk menintegrasikannya dan mengkoordinasikannya 

Perencanaan adalah sebuah proses yang dimulai dari
penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk
pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh,
serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh
untuk mengintegrasikan dan mengkordinasikan seluruh
pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi
(Robbins dan Coulter ,2007)

Perencanaan penting untuk :
• Pengarah Organisasi
• Minimalisasi Ketidakpastian
• Minimalisasi inefisiensi/redundansi sumber
      daya
• Sebagai Standar untuk Pengawasan
     Kualitas

Manfaat Perencanaan
1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan
           perubahan lingkungan.
2. Memudahkan pemahaman manajer terhadap keseluruhan
            gambaran kegiatan.
3. Pembagian tanggung jawab lebih cepat.
4. Dapat memberikan perintah dengan tepat
5. Memudahkan koordinasi antar bagian organisasi.
6. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, sehingga
  dapat menghemat dana, waktu dan usaha.

Kelemahan Perencanaan
• Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin
berlebihan dalam pelaksanaan nyata.
• Perencanaan cenderung menunda kegiatan.
• Membatasi inisiatif dan inovatif.
• Cara-cara pelaksanaan perencanaan kadang-kadang
tidak konsisten.

Persyaratan Perencanaan
Faktual dan Realistis
Logis dan Rasional
Fleksibel
Komitmen
Komprehensif atau
Menyeluruh

Tipe-tipe Perencanaan :
1.  Breadth :
Ø Strategic
Ø Operational
2.  Time Frame :
Ø Long time
Ø Short time
3.  Specifity :
Ø Directional
Ø Specific
4.  Frequency of Use :
Ø Single Use
Ø Standing


TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Mahasiswa dapat memahami proses pengambilan
keputusan yang baik dan benar sebagai bagian dari
perencanaan dalam organisasi

Masalah dapat diketahui dari…
·         Pengalaman masa lalu
·         Ketidaksesuaian dengan rencana
·         Dari orang lain
·         Prestasi pesaing
Decision Making Processes :
Decision Making Process
_ Step 1: Identifying a Problem
_ Step 2: Identifying Decision Criteria
_ Step 3: Allocating Weights to the Criteria
_ Step 4: Developing Alternatives
_ Step 5: Analyzing Alternatives
_ Step 6: Selecting an Alternative
_ Step 7: Implementing the Alternative
_ Step 8: Evaluating Decision Effectiveness

Step 1 : Identifying a Problem
·         Problem
Perbedaan antara dan yang sudah ada. Untuk
mengidentifikasi masalah, manajer harus mengenali
dan memahami masalah tersebut

Step 2: Identifying Decision Criteria
·         Biaya yang akan dikeluarkan (investasi yang
dibutuhkan)
·         Adanya risiko (kemungkinan kegagalan)

Step 3: Allocating Weights to the Criteria
·         Kriteria keputusan itu tidak sama pentingnya:
·         Menetapkan bobot untuk setiap item
·         menempatkan item dalam urutan prioritas yang
benar pentingnya

Step 4: Developing Alternatives
·         Identifying viable alternatives
·         Alternatives are listed (without evaluation) that
can resolve the problem.

Step 5: Analyzing Alternatives
·         Appraising each alternative’s strengths and weaknesses.
Each of the alternatives must now be critically analyzed
by evaluating it against the criteria established in Steps
2 and 3.

Step 6: Selecting an Alternative
·         Choosing the best alternative
·         The alternative with the highest total weight is chosen.

Step 7: Implementing the Alternative
·         The selected alternative must be implemented by
effectively communicating the decision to the
individuals who will be affected by it and winning their
commitment to the decision.

Step 8: Evaluating Decision Effectiveness
·         This last step in the decision-making process assesses the
result of the decision to determine whether or not the problem
has been resolved.



0 komentar:

Posting Komentar