Rabu, 26 Oktober 2011

Sejarah Musik Skatepunk


Skate punk (kadang-kadang disebut inti atau skate skate rock) adalah sebuah subgenre dari punk rock, asalnya merupakan turunan dari hardcore punk, yang telah populer di kalangan pemain skateboard. Skate punk tumbuh dari 
Nardcore punk dari Oxnard, California. Hal ini sangat mirip dengan Nardcore, karena cepat dan agresif, namun beberapa skate punk lebih memfokuskan pada vokal melodius dan harmonis. Skate punk biasanya juga lebih teknis daripada Nardcore. Banyak anggota band punk skate telah pemain skateboard. Kadang lirik mereka berfokus pada, atau setidaknya referensi, skateboarding. Para skate gaya musik punk cepat dan dimaksudkan untuk menciptakan kembali merasakan skateboarding. Instrumen yang biasa digunakan termasuk terdistorsi gitar dan surfing rock-style drum. Banyak juga band-band punk skate cocok dengan genre pop punk, hardcore punk, hardcore melodis dan thrashcore.

SEJARAH

Skate punk dimulai pada awal 1980-an California, tempat main skateboard populer dan dianggap sebagai suatu bentuk pemberontakan. Dr. Know, Agression, Suicidal Tendencies, Stalag 13, Agent Orange, Ill repute, JFA etc. were the structure of the skate core scene. Band-band seperti Dr Know, Agression, Suicidal Tendencies, Stalag 13, Agent Orange, III repute, JFA, dll. Dimana  struktur scene skate core ada di mereka. Band - band yang mempengaruhi musik skatepunk saat itu juga adalah Black Flag, JFA dan Minor Threat. Di tahun 1990-an melihat adanya peningkatan popularitas skatepunk, band-band skatepunk mengalami kesuksesan komersial,  dan acara seperti Warped Tour dan X-games telah menampilkan band-band skatepunk.



Sejak 1990-an, skate punk telah perlahan semakin populer (dengan pengecualian dari AS), terutama di Eropa, Jepang, dan Amerika Selatan. Label rekaman musik skatepunk di jepang, Bells On Records adalah sebuah pokok dalam kebangkitan skate punk. Label itu memeliki rilis album lebih dari 20 band dari seluruh dunia pada saat itu.

Senin, 17 Oktober 2011

Pengorganisasian


Pertemuan 5

Pengorganisasian

• Proses penyusunan struktur organisasi yang
   sesuai dengan tujuan organisasi dan sumber daya
   yang dimilikinya.
• Merupakan suatu proses untuk merancang
   struktur formal, mengelompokkan dan mengatur
   serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di
   antara para anggota organisasi, agar tujuan
   organisasi dapat dicapai dengan efisien

Konsep Dasar Pengorganisasian
• Dalam fungsi pengorganisasian, manajer
mengalokasikan keseluruhan sumber daya organisasi
sesuai dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan
suatu kerangka kerja organisasi tertentu.
• Kerangka kerja tersebut dinamakan sebagai Desain
Organisasi.
• Bentuk Spesifik dari kerangka kerja organisasi
dinamakan dengan Struktur Organisasi.
• Stuktur Organisasi pada dasarnya merupakan desain
organisasi dimana manajer melakukan alokasi sumber
daya organisasi, terutama yang terkait dengan
pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki
organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja
tersebut dapat dikordinasikan dan dikomunikasikan

Tujuan Pengorganisasian
• Membagi pekerjaan yg harus dilakukan ke sejumlah
departemen
• Membagi-bagi tugas dan tanggung jawab yg berkaitan
dengan masing-masing pekerjaan
• Mengkoordinasikan berbagai tugas organisasi
• Membangun hubungan antar individu, kelompok dan
departemen
• Menetapkan garis wewenang
• Mengalokasikan dan menggunakan secara efektif sumber
daya organisasi

Faktor-faktor yang Memengaruhi Struktur
Organisasi
Strategi Organisasi
Strategi akan menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan
saluran komunikasi disusun diantara para manajer dan bawahan.
Skala Organisasi
Besarnya organisasi berpengaruh terhadap pembuatan struktur
organisasi
Teknologi
Perbedaan teknologi yg digunakan untuk memproduksi barangbarang
atau jasa akan membedakan bentuk struktur organisasi.
Lingkungan

Empat Pilar Pengorganisasian
(Four Building Blocks of Organizing)
Pilar Pertama :
Pembagian kerja (division of work) / Spesialisasi
Kerja
Pilar Kedua :
Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)
Pilar Ketiga :
Penentuan relasi antar bagian dalam organisasi
(hierarchy)
Pilar Keempat :
Penentuan mekanisme untuk mengintegrasikan
aktifitas antar bagian dalam organisasi / koordinasi
(coordination)

Pilar Pertama :
Pembagian kerja (division of work)
Pembagian Kerja -_
Upaya untuk menyederhanakan seluruh
kegiatan dan pekerjaan (yang telah disusun
dalam proses perencanaan) -- yang
mungkin saja bersifat kompleks — menjadi
lebih sederhana dan spesifik dimana setiap
orang akan ditempatkan dan ditugaskan
untuk setiap kegiatan yang sederhana dan
spesifik tersebut

Pilar Kedua:
Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)
• Setelah pekerjaan dispesifikasikan, kemudian
pekerjaan-pekerjaan tersebut dikelompokkan
berdasarkan kriteria tertentu yang sejenis.
Pengelompokan Pekerjaan atau
Departementalisasi pada dasarnya adalah
Proses pengelompokkan dan penamaan bagian
atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria
tertentu.

Tipe Departementalisasi :

Berdasarkan Fungsional
• Keuntungan
• Efisiensi dengan meletakkan orang-orang dengan
keahlian, pengetahuan dan orientasi yang sama
• Spesialisasi yang mendalam
• Kerugian
• Komunikasi yang buruk diantara bidang fungsional
• Pandangan yang terbatas ttg sasaran organisasi

Berdasarkan Geografis
• Keuntungan
• Penanganan yg lebih efektif dan efisien thd masalah
regional yang muncul
• Melayani kebutuhan pasar geografis dengan lebih baik
• Kerugian
• Duplikasi fungsi
• Merasa terisolasi dari wilayah organisasi lainnya

• Berdasarkan Produk
+ Memungkinkan spesialisasi dalam produk atau jasa tertentu
+ Manajer dapat menjadi lebih ahli dalam industri mereka
+ Lebih dekat dengan pelanggan
– Duplikasi fungsi
– Pandangan yang terbatas tentang sasaran organisasi

• Berdasarkan Proses
+ Arus kegiatan kerja yang lebih efisien
– Hanya dapat digunakan untuk jenis produk tertentu

Berdasarkan Pelanggan
+ Customers’ needs and problems can be met by specialists
- Duplication of functions
- Limited view of organizational goals

Pilar Ketiga :
Penentuan Relasi antar bagian dalam Organisasi (Hierarchy)
Hierarcy adalah Proses penentuan relasi antar bagian
dalam organisasi, baik secara vertikal maupun secara
horisontal.
• Terdapat 2 konsep penting dalam Hierarcy, yaitu :
Rantai Komando
Rentang Kendali/rentang manajemen

Rantai Komando
Menunjukkan garis perintah dalam sebuah organisasi dari hirarki
yang paling tinggi misalnya hingga hirarki yang paling rendah.
Rentang Komando ini juga menjelaskan bagaimana batasan
kewenangan dibuat dan siapa dan bagian mana akan melapor ke
bagian mana.
Rentang Kendali / Rentang Manajemen
Terkait dengan jumlah orang atau bagian di bawah suatu
departemen yang akan bertanggung jawab kepada manajer
departemen atau bagian tertentu

Faktor-faktor Rentang Kendali
• Keahlian dan kemampuan manajer
• Karakteristik Karyawan
• Sifat pekerjaan yang sedang dikerjakan
• Kesamaan tugas
• Kerumitan tugas
• Standarisasi pekerjaan yg ditetapkan

Faktor-faktor faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
penentuan luas rentang manajemen adalah :
• kesamaan fungsi-fungsi : semakin sejenis fungsi
yang dilaksanakan oleh kelomplok kerja, rentangan
semakin melebar.
• kedekatan geografis : semakin dekat letak geografis
kelompok kerja, rentangan semakin melebar.
• tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan :
semakin sedikit pengawasan langsung yang dibutuhkan,
rentangan semakin melebar.
• tingkat koordinasi yang dibutuhkan : semakin berkurang
koordinasi yang dibutuhkan, rentangan semakin
melebar.
• perencanaan yang dibutuhkan : semakin sedikit
perencanaan yang dibutuhkan, rentangan semakin
melebar.
• faktor-faktor yang berhubungan dengan situasi.
Rentangan relatif melebar bila :
- pekerjaan bersifat rutin
- ketergantungan bawahan satu dg lainnya rendah
- prosedur dan metode baik dan telah diformalisasi
•faktor-faktor yang berhubungan dengan bawahan.
Rentangan relatif melebar, bila :
- bawahan terlatih baik utk pekerjaan tertentu
- bawahan lebih senang bekerja tanpa pengawasan ketat
• faktor-faktor yang berhubungan dengan atasan.
Rentangan relatif melebar bila :
- manajer terlatih baik dan berkemampuan tinggi
- atasan menerima bantuan dalam melakukan pengawasan
- atasan tidak memiliki kegiatan lain selain kegiatan pengawasan
- atasan lebih menyukai gaya pengawasan lepas dan tidak
Ketat

Sentralisasi & Desentralisasi
• Sentralisasi: Tingkat dimana pengambilan
keputusan terkonsentrasi pada satu titik dalam
organisasi
• Desentralisasi: Tingkat dimana karyawan tingkat
bawah memberikan masukan atau benar-benar
mengambil keputusan
• Sentralisasi & Desentralisasi tidak bersifat absolut.

Pilar Keempat : Koordinasi (Coordination)
Koordinasi adalah proses dalam mengintegrasikan
seluruh aktifitas dari berbagai departemen atau bagian
dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai
secara efektif (Stoner, Freeman & Gilbert, 1995)

3 Macam Saling Ketergantungan
(D. Thompson)
• Saling ketergantungan yang menyatu
• Saling ketergantungan yang berurutan
• Saling ketergantungan timbal balik





Proses Perencanaan

Pertemuan 3 & 4

PROSES PERENCANAAN
Arti :

  • Mendefinisikan tujuan organisasi
  • Membangun strategi keseluruhan untuk mencapai tujuan - tujuan 
  • Mengembangkan hirarki perencanaan yang komperehensif untuk menintegrasikannya dan mengkoordinasikannya 

Perencanaan adalah sebuah proses yang dimulai dari
penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk
pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh,
serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh
untuk mengintegrasikan dan mengkordinasikan seluruh
pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi
(Robbins dan Coulter ,2007)

Perencanaan penting untuk :
• Pengarah Organisasi
• Minimalisasi Ketidakpastian
• Minimalisasi inefisiensi/redundansi sumber
      daya
• Sebagai Standar untuk Pengawasan
     Kualitas

Manfaat Perencanaan
1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan
           perubahan lingkungan.
2. Memudahkan pemahaman manajer terhadap keseluruhan
            gambaran kegiatan.
3. Pembagian tanggung jawab lebih cepat.
4. Dapat memberikan perintah dengan tepat
5. Memudahkan koordinasi antar bagian organisasi.
6. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, sehingga
  dapat menghemat dana, waktu dan usaha.

Kelemahan Perencanaan
• Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin
berlebihan dalam pelaksanaan nyata.
• Perencanaan cenderung menunda kegiatan.
• Membatasi inisiatif dan inovatif.
• Cara-cara pelaksanaan perencanaan kadang-kadang
tidak konsisten.

Persyaratan Perencanaan
Faktual dan Realistis
Logis dan Rasional
Fleksibel
Komitmen
Komprehensif atau
Menyeluruh

Tipe-tipe Perencanaan :
1.  Breadth :
Ø Strategic
Ø Operational
2.  Time Frame :
Ø Long time
Ø Short time
3.  Specifity :
Ø Directional
Ø Specific
4.  Frequency of Use :
Ø Single Use
Ø Standing


TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Mahasiswa dapat memahami proses pengambilan
keputusan yang baik dan benar sebagai bagian dari
perencanaan dalam organisasi

Masalah dapat diketahui dari…
·         Pengalaman masa lalu
·         Ketidaksesuaian dengan rencana
·         Dari orang lain
·         Prestasi pesaing
Decision Making Processes :
Decision Making Process
_ Step 1: Identifying a Problem
_ Step 2: Identifying Decision Criteria
_ Step 3: Allocating Weights to the Criteria
_ Step 4: Developing Alternatives
_ Step 5: Analyzing Alternatives
_ Step 6: Selecting an Alternative
_ Step 7: Implementing the Alternative
_ Step 8: Evaluating Decision Effectiveness

Step 1 : Identifying a Problem
·         Problem
Perbedaan antara dan yang sudah ada. Untuk
mengidentifikasi masalah, manajer harus mengenali
dan memahami masalah tersebut

Step 2: Identifying Decision Criteria
·         Biaya yang akan dikeluarkan (investasi yang
dibutuhkan)
·         Adanya risiko (kemungkinan kegagalan)

Step 3: Allocating Weights to the Criteria
·         Kriteria keputusan itu tidak sama pentingnya:
·         Menetapkan bobot untuk setiap item
·         menempatkan item dalam urutan prioritas yang
benar pentingnya

Step 4: Developing Alternatives
·         Identifying viable alternatives
·         Alternatives are listed (without evaluation) that
can resolve the problem.

Step 5: Analyzing Alternatives
·         Appraising each alternative’s strengths and weaknesses.
Each of the alternatives must now be critically analyzed
by evaluating it against the criteria established in Steps
2 and 3.

Step 6: Selecting an Alternative
·         Choosing the best alternative
·         The alternative with the highest total weight is chosen.

Step 7: Implementing the Alternative
·         The selected alternative must be implemented by
effectively communicating the decision to the
individuals who will be affected by it and winning their
commitment to the decision.

Step 8: Evaluating Decision Effectiveness
·         This last step in the decision-making process assesses the
result of the decision to determine whether or not the problem
has been resolved.



Lingkungan Organisasi

Pertemuan 2

Lingkungan Organisasi
Definisi :
Individu atau kelompok yang secara
langsung atau tidak langsung
dipengaruhi atau mempengaruhi cara
sebuah organisasi dalam mencapai

Minggu, 16 Oktober 2011

Data Warehouse, Data Mart, OLAP, dan Data Mining

Data Warehouse, Data Mart, OLAP, dan Data Mining

Data Warehouse
— Data warehouse adalah basis data yang menyimpan data sekarang dan data masa lalu yang berasal dari berbagai sistem operasional dan sumber yang lain (sumber eksternal) yang menjadi perhatian penting bagi manajemen dalam organisasi dan ditujukan untuk keperluan analisis dan pelaporan manajemen dalam rangka pengambilan keputusan
— Data warehouse digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan, bukan untuk melaksanakan pemrosesan transaksi
— Data warehouse hanya berisi informasi-informasi yang relevan bagi kebutuhan pemakai yang dipakai untuk pengambilan keputusan
· Menangani data saat ini
· Data bisa saja disimpan pada beberapa platform
· Data diorganisasikan berdasarkan fungsi atau operasi seperti penjualan, produksi, dan pemrosesan pesanan
· Pemrosesan bersifat berulang
· Untuk mendukung keputusan harian (operasional)
· Melayani banyak pemakai operasional
· Berorientasi pada transaksi

· Lebih cenderung menangani data masa lalu
· Data disimpan dalam satu platform
· Data diorganisasikan menutut subjek seperti pelkanggan atau produk
· Pemrosesan sewaktu-waktu, tak terstruktur, dan bersifat heuristik
· Untuk mendukung keputusan yang strategis
· Untuk mendukung pemakai manajerial yang berjumlah relatif sedikit
Berorientasi pada analisis
Sumber Data untuk DW

Data operasional dalam organisasi, misalnya basis data pelanggan dan produk, dan
Sumber eksternal yang diperoleh misalnya melalui Internet, basis data komersial, basis data pemasok atau pelanggan

— Berbagai data yang berasal dari sumber digabungkan dan diproses lebih lanjut oleh manajer data warehouse dan disimpan dalam basis data tersendiri.
— Selanjutnya, perangkat lunak seperti OLAP dan data mining dapat digunakan oleh pemakai untuk mengakses data warehouse
Sifat Data Warehouse
— Multidimensional yang berarti bahwa terdapat banyak lapisan kolom dan baris (Ini berbeda dengan tabel pada model relasional yang hanya berdimensi dua)
— Berdasarkan susunan data seperti itu, amatlah mudah untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan seperti: “Berapakah jumlah produk 1 terjual di Jawa Tengah pada tahun n-3?”
Data Mart
— Bagian dari data warehouse yang mendukung kebutuhan pada tingkat departemen atau fungsi bisnis tertentu dalam perusahaan. Karakteristik yang membedakan data mart dan data warehouse adalah sebagai berikut (Connolly, Begg, Strachan 1999).
— Data mart memfokuskan hanya pada kebutuhan-kebutuhan pemakai yang terkait dalam sebuah departemen atau fungsi bisnis.
— Data mart biasanya tidak mengandung data operasional yang rinci seperti pada data warehouse.
— Data mart hanya mengandung sedikit informasi dibandingkan dengan data warehouse. Data mart lebih mudah dipahami dan dinavigasi.
Contoh Software Data Mart :
— SmartMart (IBM)
— Visual Warehouse (IBM)
— PowerMart (Informatica)

OLAP
— OnLine Analytical Processing
Suatu jenis pemrosesan yang memanipulasi dan menganalisa data bervolume besar dari berbagai perspektif (multidimensi). OLAP seringkali disebut analisis data multidimensi
— Data multidimensi adalah data yang dapat dimodelkan sebagai atribut dimensi dan atribut ukuran
— Contoh atribut dimensi adalah nama barang dan warna barang, sedangkan contoh atribut ukuran adalah jumlah barang

Kemampuan OLAP
— Konsolidasi melibatkan pengelompokan data. Sebagai contoh kantor-kantor cabang dapat dikelompokkan menurut kota atau bahkan propinsi. Transaksi penjualan dapat ditinjau menurut tahun, triwulan, bulan, dan sebagainya. Kadangkala istilah rollup digunakan untuk menyatakan konsolidasi
— Drill-down adalah suatu bentuk yang merupakan kebalikan dari konsolidasi, yang memungkinkan data yang ringkas dijabarkan menjadi data yang lebih detail
— Slicing and dicing (atau dikenal dengan istilah pivoting) menjabarkan pada kemampuan untuk melihat data dari berbagai sudut pandang

Software OLAP
— Express Server (Oracle)
— PowerPlay (Cognos Software)
— Metacube (Informix/Stanford Technology Group)
— HighGate Project (Sybase)

Data Mining
— Perangkat lunak yang digunakan untuk menemukan pola-pola tersembunyi maupun hubungan-hubungan yang terdapat dalam basis data yang besar dan menghasilkan aturan-aturan yang digunakan untuk memperkirakan perilaku di masa medatang
— Data mining sering dikatakan berurusan dengan “penemuan pengetahuan” dalam basis data. Suatu aturan yang dihasilkan oleh data mining misalnya seperti berikut : “Kebanyakan pembeli mobil Forsa adalah wanita berusia di atas 30 tahun”.
Teknologi Untuk Data Mining
— Statistik
— Jaringan saraf (neural network)
— Logika kabur (fuzzy logic)
— Algoritma genetika
— dan berbagai teknologi kecerdasan buatan yang lain

Data Mining : Visualisasi Data
— Pendekatan data mining juga ada yang melalui visualisasi data
— Pada sistem seperti ini, pemakai akan dibantu untuk menemukan sendiri pola dari sejumlah data berukuran besar dengan didasarkan visualisasi oleh data mining

Manajemen Umum


Pertemuan 1

MANAJEMEN UMUM
PENGERTIAN DASAR MANAJEMEN
Manajemen adalah suatu proses mengelola mulai dari
merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan
mengendalikan pekerjaan anggota-anggota organisasi dan
proses penggunaan semua sumber daya organisasi untuk
mencapai sasaran (tujuan-tujuan) yang telah ditetapkan.

Manajemen diperlukan untuk :
1. Mencapai tujuan
2. Menjaga keseimbangan diantara tujuantujuan
yang saling bertentangan
3. Mencapai efisiensi dan efektivitas

Manajemen sebagai Ilmu:
Manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan yang berusaha
secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana
manusia bekerja sama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem
kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan (Luther Gulick)
Manajemen sebagai seni:
yaitu seni di dlm menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

Manajemen sebagai Profesi
Menurut Edgar H.S. terdapat 3 kriteria:
1. Para profesional membuat keputusan atas dasar prinsipprinsip
    umum
2. Para profesional mendapatkan status karena mencapai
    standar prestasi kerja
3. Para profesional ditentukan oleh kode etik, dengan
    disiplin untuk mereka yang menjadi kliennya

Organisasi
Organisasi adalah sebuahpengaturan sistematisyang dibawa bersama untuk mencapai tujuan tertentu.

  1. Tujuan
  2. Struktur
  3. Orang


Faktor yang menunjang untuk mencapai kberhasilan organisasi :
·         Mampu tidaknya manajer menjalankan fungsi
·         manajemennya
·         Tersedianya tenaga operasional yg trampil
·         sesuai dengan bidangnya
·         Tersedianya anggaran yg memadai
·         Tersedianya sarana & prasarana kerja
·         Adanya mekanisme kerja yg sesuai
·         Iklim kerja yg positif

Proses Manajemen terdiri dari :
Menurut George R. Terry
P = PLANNING (Perencanaan)
O = ORGANIZING (Pengorganisasian)
A = ACTUATING (Pengarahan)
C = CONTROLING (Pengawasan)

Planning
– mendefinisikan tujuan, membangun strategi, dan
mengembangkan rencana untuk mengkoordinasikan
seluruh kegiatan

 Organizing
– menentukan apa tugas-tugas yang harus dilakukan,
siapa yang melakukannya, bagaimana tugas-tugas
harus dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa,
dan dimana keputusan harus dibuat
Actuating
– memotivasi karyawan, mengarahkan kegiatan orang
lain dalam sebuah tim yang baik.
Controlling
– Proses pemantauan kinerja, membandingkannya
dengan tujuan, dan mengoreksi setiap penyimpangan
yang terjadi secara signifikan

Manajemen dan Manajer
Klasifikasi :
• Operatives
– Orang yang bekerja langsung pada pekerjaan atau
tugas dan tidak memiliki tanggung jawab untuk
mengawasi pekerjaan orang lain.
• Managers
– Individu dalam sebuah organisasi yang
mengarahkan kegiatan orang lain.

Identifikasi Manajer :


Manajer Lini Pertama 

  • Bertanggung jawab untuk mengarahkan sehari-hari supervisor aktifitas karyawan operatif.
Manajer Menengah

  • Individu pada tingkat manajemen antara Manajer lini pertama dan manajer di manajemen puncak

Manajer Puncak

  • Individu yang bertanggung jawab untuk membuat keputusan ttg arah organisasi dan membangun kebijakan yang mempengaruhi semua anggota organisasi


 


Klasifikasi Aktivitas Manajemen
·         Manajer Fungsional
·         Manajer Umum

FUNGSI MANAJEMEN BAGI MANAJER :
-Fungsi Administratif
lebih berurusan dengan penetapan tujuan dan kemudian
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian
hingga pengawasan kegi-atan-kegiatan untuk mencapai tujuan
organisasi.
-Fungsi Operatif
lebih mencakup kegiatan memotivasi, supervisi dan komunikasi
dengan para karyawan untuk mengarahkan mereka mencapai hasilhasil
secara efektif.